Latar belakang perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin Kapitan Pattimura adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah kolonial memberlakukan kembali penyerahan wajib dan kerja wajib.
2. Pemerintah kolonial menurunkan tarif hasil bumi yang wajib diserahkan, sedangkan pembayarannya tersendat-sendat.
3. Pemerintah kolonial memberlakukan uang kertas, sedangkan rakyat Maluku telah terbiasa dengan uang logam.
4. Pemerintah kolonial menggerakkan pemuda Maluku untuk menjadi prajurit Belanda.
Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda diawali dengan tindakan Kapitan Pattimura yang mengajukan daftar keluhan kepada Residen Van den Bergh. Dalam daftar keluhan tersebut berisi tindakan semena-mena pemerintah kolonial yang menyengsarakan rakyat.
Keluhan tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah Belanda, sehingga rakyat Maluku di bawah pimpinan Kapitan Pattimura menyerbu dan merebut Benteng Duurstede di Saparua. Dalam pertempuran tersebut, Residen Van den Bergh terbunuh. Perlawanan kemudian meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.
Belanda semakin terdesak. Namun kemudian Belanda mengerahkan segenap kekuatannya untuk melawan rakyat Maluku. Akhirnya pada awal Agustus 1817 Benteng Duurstede dapat direbut kembali oleh Belanda. Namun demikian, perlawanan rakyat Maluku tetap berlanjut dengan cara bergerilya.
Perlawanan rakyat Maluku berakhir dengan menyerahnya Kapitan Pattimura bersama teman-temannya kepada Residen Liman Pietersen. Setelah Pattimura beserta teman-temannya diadili di Ambon, pada tanggal 16 Desember 1817 dihukum mati di depan Benteng Nieuw Victoria. Mereka gugur sebagai pahlawan dalam membela rakyat yang tertindas.
Sumber dari : www.sejarah-negara.com/2014/09/perlawanan-kapitan-pattimura-1817.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar